Cerita Travel Insurance

Berdasarkan cerita dan saran seorang kawan mastah travelling, kalo kita sering traveling keluar negeri sebaiknya (hard recommendation) untuk membeli/memiliki travel insurance.

Dus saia brosinglah kesana kemari dan minta saran para pakar, dan coba tanya testimoni teman2 traveller, dari sekian banyak perusahaan penyedia jasa asuransi perjalanan akhirnya mengerucut menjadi 3 pilihan yaitu:

1. AIG (kabar buruknya mulai 1 desember 2016 tidak lagi melayani retail customer)

Teman yang menyarankan beli travel insurance memakai jasa perusahaan ini, tapi tidak perlu dibahas karena toh kedepan tidak bisa membeli produk perusahaan ini lagi untuk customer seperti kita, kecuali anda ikut travel insurance yang dibelikan "gelondongan" oleh tempat anda bekerja (corporate)

2. Allianz TravelPro Premium

Kelebihan dari produk perusahaan ini adalah cashless program untuk rawat inap rumah sakit di seluruh dunia untuk kondisi yang dijamin dalam polis.

Untuk manfaat "Ketidaknyamanan Perjalanan" poin penting yang harus dipelototi dalam memilih travel insurance. Poin ini mencakup perlindungan bagasi, kehilangan uang dan dokumen perjalanan, penundaan penerbangan dan bagasi. Nah saia point out yang penting di cover laptop USD1000, penundaan penerbangan USD50 per 6jam maks USD500 (nilai yang sama untuk penundaan bagasi), biaya hotel karena penundaan USD200 dan biaya perjalanan pengganti USD1000.

3. Axa Mandiri SmartTraveller Platinum

Kelebihan dari produk perusahaan ini adalah bisa beli online dan bayar premi pakai debit atau kartu kredit. Ini yang saia suka, hasslefree dan cepat. Produk ini tidak bisa dibeli di kantor cabang bank Mandiri yang biasanya ada karyawan bancasurrance axa mandiri disana, harus agent khusus axa atau via online tadi. Pada waktu saya beli 26 oktober 2016 ada promo beli online seingatku 20% preminya. Saia pilih yang anual family program worldwide cuma bayar USD148 (<Rp2.000.000).

Point out yang penting Axa Mandiri ini untuk cover laptop USD500, penundaan penerbangan USD50 per 12jam maks USD500, penundaan bagasi maks USD500 per kasus penundaan diatas 12jam, biaya perjalanan pengganti USD2000, biaya hotel karena missed connecting flight karena penundaan USD200.

Saia punya cerita menarik terkait klaim bagage delayed 2x, yang pertama berhasil klaim dengan mudah dan lancar, yang kedua tidak berhasil karena yidak sesuai dengan klausul pertanggungan polis.

Cerita Klaim Asuransi Perjalanan

Cerita klaim pertama, flight menggunakan Delta Airlines Los Angeles (LAX) ke Hongkong (HKG) transit Seattle (SEA). Sesuai jadwal penerbangan transit di SEA adalah 50 menit. Sebenarnya pesawat dari LAX ke SEA tidak delay malah landing SEA 10 menit lebih awal tetapi karena traffic yang tinggi di bandara untuk mendapatkan slot parkir pesawat malah nunggu sebelum bisa keluar pesawat hingga 20 menit. Yang konyolnya lagi karena ketidaktahuan saia mengenai prosedur imigrasi USA, ternyata tidak diperlukan stamp keluar dipaspor jika kita keluar wilayah negara USA. Waktu itu saia masih tanya2 "where is international departure gate?" padahal gate pesawat lanjutan ke hongkong di terminal yang sama dengan gate kedatangan dari domestic flight LAX. Akhirnya saia menjadi penumpang terakhir yang masuk ke pesawat, begitu saia duduk, pintu pesawat ditutup dan pushback untuk take off.

Didalam pesawat SEA ke HKG saia berpikir, sempat gak ya bagasi saia dipindahkan dari pesawat pertama ke pesawat menuju HKG ini. Saia saja sampe harus "sa'i" ke next gate.

Nah drama cerita bagasi delayed bermula di HKG airport, begitu nongkrongin bagage carousel sampe last bag, tas ransel saia tidak terlihat, bener nih firasat saia. Melaporlah ke counter lost and found, diminta bagage tag dibuatin laporan dan dimana tinggalnya selama dihongkong karena tas akan dikirim kehotel. Setelah urusan lapor selesai saia live chat dengan CS Axa Mandiri, dipersilahkan urus klaim begitu kembali ke Indonesia.

Keesokan harinya saia belanja baju dan celana dan sepatu dan jas dll lah pokoknya, (baru kali ini aq belanja produk fashion gak liat harga). Total jenderal pengeluaran sekitar USD300 atau Rp4,5juta (besar untuk ukuran bukan sosialita seperti saia-kelas H&M). Saia masih ngerem karena saia belum paham cover bagasi delayed USD500 itu untuk total klaim setahun atau per penundaan, dan ternyata itu per penundaan sodara sodara. Jadi itungan kasar klaim pertama travel insurance, premi Rp2jt-klaim Rp4,4jt (selisih kurs pembelanjaan dan waktu klaim)=surplus Rp2,4jt.

Cerita klaim kedua, flight Beijing (PEK) ke Jakarta (CGK) transit Kuala lumpur (KUL) by Malaysia Airlines. Transit KUL 1 jam dan saia sudah berfirasat seperti transit di SEA sebelumnya. Dan ternyata tralala...bener begitu nyampe CGK bagasi saia tidak nongol2. Karena sudah berpengalaman dikasus klaim pertama, dengan santainya saia melapor ke lost and found dan minta bagasi dikirim ke Malang. Saia transit 3jam untuk penerbangan lanjutan ke Malang dari Jakarta.

Seperti biasa, keesokannya saia belanja di Matahari Department Store Matos Malang sejumlah Rp3,5jt. Singkat cerita masukin klaim dan begitu ada balasan email yang menyatakan klaim saia ditolak karena sudah tertera dalam klausul polis bagian 10 poin 1, "TIDAK DIJAMIN DALAM POLIS ADALAH: 1. BAGIAN INI TIDAK BERLAKU UNTUK BAGASI ANDA YANG TERLAMBAT ATAU SALAH ALAMAT PADA SAAT KEPULANGAN ANDA KE INDONESIA PADA AKHIR PERJALANAN"

Jreng...jreng....belanja Rp3,5jt ditanggung sendiri sodara sodara......

Disclaimer: Perusahaan yang saia tulis diatas hanya sebatas pengetahuan saia yang dangkal tentang penyedia produk travel insurance. Itu bagus menurut versi saia, mungkin bagus menurut pembaca bisa berbeda. Di tulisan lain akan saia bahas 2 travel insurance yang kebetulan saia temukan brosurnya di VFS Kuningan Jakarta.